TANCEP
Tancep adalah istilah menanam
padi dalam terminologi jawa. Tancep yang maju disebut “taju” dan tencep yang
mundur disebut “tandur”. Di beberapa tempat “taju” sering dipakai pada istilah
penanaman kedelai atau jagung. Hal ini disebabkan karena rata-rata wilayah yang
menyebut istilah taju adalah penanaman holtikultura menanam padi dengan cara
mundur (tandur).
Bukan istilah maju atau
mundurnya, yang menarik disini adalah mengapa masyarakat jawa menyebut istilah
untuk menanam adalah tancep. istilah tanam sendiri pada dasarnya adalah
“teblok” (memasukkan dalam tanah) dan mungkin merupakan pengembangan dari kata
ciblok/tibo (jatuh). Tancep diterjemahkan menjadi “teblok cetek pituture”
(ditaruh dangkal kata-katanya) secara jawa kata “cetek” bermakna dangkal dalam penanaman terutama padi ini meliputi :
1. Dangkal
umurnya atau tidak terlalu tua (usia dibawah 15 hari)
2. Dangkal
tanamnya (kedalaman tidak boleh lebih dari 1,5 cm)
3. Dangkal
airnya (dalam kondisi macak-macak)
Penanaman dangkal ini akan
memberi banyak keuntungan dan kemudahan, keuntungan yang di dapat adalah :
1. Tanaman
lebih aman, pembenihan yang melebihi usia 15 hari akan cenderung rawan sebagai
tempat bertelur berbagai macam penyakit. Selain penyakit pada usia diatas 15
hari ini tanaman padi telah berpisah dari gabah sebagai suplai makanan yang
dibutuhkan bakal individu.
2. Peranakan
lebih banyak, munculnya anakan bagi tanaman terutama padi sangat dipengaruhi
oleh berapa lama pertumbuhan masa vegetatif berjalan. Penanaman muda memberi
kesempatan pertumbuhan masa vegetatif lebih lama.
3. Unsur
unsur tanah atau partikel tanah yang kaya akan sumber makanan bagi tanaman
berada diatas permukaan tanah. Penanaman yang dangkal akan membantu tanaman
baru segera memperoleh makanan dan terpacu menyebarkan perakaran di permukaan
tanah. Hal ini akan membuat tanaman lebih kokoh, sebaran akar lebih banyak dan
makanan atau pupuk mudah teraplikasi dengan sempurna.
4. Air
akan memberikan kesulitan pada tanaman muda dan dangkal sehingga air harus
“macak-macak” hal ini juga akan memberikan kemudahan bagi tanah untuk mengunci
“ngancing” tanaman muda. Sehingga tanaman tidak mudah roboh apabila terkena air
dalam jumlah besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar